![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivS1B4YLczGjGTP630Xm2YRP5XtS1yWaE0_V5y7YXkFh3CVmgoO9-mtb4qNcsWovbxorMfxZn8nyV3iGR1FwykOGSotB2ekc96ek0UfgOa8-Tl-LV87j7o6xSb9TRvssX55d03q0Bo81M_/s320/JPEG-Image-274x183-pixels1.jpg)
Jum’at, 21 Januari 2011 18:28 WIB.
Seorang anak menulis pada acara “Anak-anak Miskin Kota Menulis Surat Untuk SBY” di balai desa Pedak Baru, Bantul, Senin (2/11). sedikitnya 100 surat akan dikirim ke istana sebagai dukungan terhadap keberadaan KPK. Tempo/Arif Wibowo
TEMPO Interaktif, Jakarta – Anak-anak dan siswa yang menulis dengan tangan belajar lebih baik daripada mereka yang mengetik.
Sesuatu ternyata hilang dalam proses otak ketika beralih dari pena dan buku ke layar komputer dan keyboard.
Hal ini karena membaca dan menulis melibatkan sejumlah indra kita, menurut para ilmuwan yang melakukan penelitian itu.
Saat menulis dengan tangan, gerakan meninggalkan jejak di bagian otak yang disebut sensorimotor. Proses ini membantu kita mengenal huruf.
Sementara menyentuh dan mengetik pada keyboard menghasilkan respons yang berbeda di otak, yang berarti tidak memperkuat mekanisme pembelajaran dengan cara yang sama.
Dalam tes, dua kelompok relawan diminta untuk mempelajari abjad yang tidak diketahui.
Yang pertama diajarkan untuk menulis surat dengan tangan, sedangkan lainnya menggunakan keyboard.
Pada interval mingguan ingatan mereka terhadap abjad dicatat. Dan orang-orang yang belajar huruf melalui membaca dan menulis keluar sebagai yang terbaik.
Profesor Anne Mangen, seorang ahli membaca dari Stavanger University di Norwegia, dan neurofisiolog Jean-Luc Velay dari Marseille University, menerbitkan temuan mereka di jurnal Haptics.
Percobaan lain menyatakan area Broca otak lebih aktif bila kita membaca kata kerja dikaitkan dengan aktivitas fisik, dibandingkan dengan membaca sebuah kata kerja abstrak atau kata kerja yang tidak berhubungan dengan tindakan apa pun.
Karena menulis dengan tangan membutuhkan waktu lebih lama daripada mengetik pada keyboard aspek temporal dari otak yang terlibat dalam bahasa juga dapat mempengaruhi proses belajar, ia menambahkan.
Istilah ‘haptic’ mengacu pada proses menyentuh dan cara di mana kita berkomunikasi dengan sentuhan, terutama dengan menggunakan jari-jari dan tangan untuk menjelajahi lingkungan kita.
Haptics mencakup persepsi kita ketika kita berhubungan secara pasif dengan lingkungan kita, dan ketika kita bergerak dan bertindak.
Seorang anak menulis pada acara “Anak-anak Miskin Kota Menulis Surat Untuk SBY” di balai desa Pedak Baru, Bantul, Senin (2/11). sedikitnya 100 surat akan dikirim ke istana sebagai dukungan terhadap keberadaan KPK. Tempo/Arif Wibowo
TEMPO Interaktif, Jakarta – Anak-anak dan siswa yang menulis dengan tangan belajar lebih baik daripada mereka yang mengetik.
Sesuatu ternyata hilang dalam proses otak ketika beralih dari pena dan buku ke layar komputer dan keyboard.
Hal ini karena membaca dan menulis melibatkan sejumlah indra kita, menurut para ilmuwan yang melakukan penelitian itu.
Saat menulis dengan tangan, gerakan meninggalkan jejak di bagian otak yang disebut sensorimotor. Proses ini membantu kita mengenal huruf.
Sementara menyentuh dan mengetik pada keyboard menghasilkan respons yang berbeda di otak, yang berarti tidak memperkuat mekanisme pembelajaran dengan cara yang sama.
Dalam tes, dua kelompok relawan diminta untuk mempelajari abjad yang tidak diketahui.
Yang pertama diajarkan untuk menulis surat dengan tangan, sedangkan lainnya menggunakan keyboard.
Pada interval mingguan ingatan mereka terhadap abjad dicatat. Dan orang-orang yang belajar huruf melalui membaca dan menulis keluar sebagai yang terbaik.
Profesor Anne Mangen, seorang ahli membaca dari Stavanger University di Norwegia, dan neurofisiolog Jean-Luc Velay dari Marseille University, menerbitkan temuan mereka di jurnal Haptics.
Percobaan lain menyatakan area Broca otak lebih aktif bila kita membaca kata kerja dikaitkan dengan aktivitas fisik, dibandingkan dengan membaca sebuah kata kerja abstrak atau kata kerja yang tidak berhubungan dengan tindakan apa pun.
Karena menulis dengan tangan membutuhkan waktu lebih lama daripada mengetik pada keyboard aspek temporal dari otak yang terlibat dalam bahasa juga dapat mempengaruhi proses belajar, ia menambahkan.
Istilah ‘haptic’ mengacu pada proses menyentuh dan cara di mana kita berkomunikasi dengan sentuhan, terutama dengan menggunakan jari-jari dan tangan untuk menjelajahi lingkungan kita.
Haptics mencakup persepsi kita ketika kita berhubungan secara pasif dengan lingkungan kita, dan ketika kita bergerak dan bertindak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar